Minggu, 01 Oktober 2017

Pesantren di Pringsewu Ini Cetak Yatim Piatu Jadi Hafidh dan Sarjana

Pesantren di Pringsewu Ini Cetak Yatim Piatu Jadi Hafidh dan Sarjana
Pengasuh (kiri) bersama Kepala Kemenag Kabupaten Pringsewu dan Ketua MUI Kabupaten Pringsewu
Pringsewu, NU OnlineNiat tulus dan ikhlas ditunjukkan Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Provinsi Lampung H Fauzi yang juga pemilik STMIK dan STIT Pringsewu. Berawal dari kegelisahannya terhadap fenomena gersangnya akhlak dan ilmu agama para mahasiswa di zaman sekarang, ia merintis sebuah pondok pesantren bagi para mahasiswanya.

Awalnya, doktor lulusan Universitas Gajah Mada ini sudah secara rutin membantu mahasiswanya dalam bentuk pendidikan secara gratis. Seiring berjalannya waktu ia menilai bahwa hasil perubahan yang didapat kurang maksimal. Sehingga ia pun mengubah metode penyaluran beasiswa dengan cara mengasramakan para penerima beasiswa tersebut. Hal ini ditujukan untuk lebih fokus dalam pembinaan akhlak mereka.

"Setelah mendirikan asrama, ia (Fauzi) pun berinisiatif untuk merintisnya menjadi sebuah pondok pesantren yang diberi nama Baitul Quran. Dalam mengelolanya ia mempercayakannya kepada saya," kata Ustadz Abdul Hamid Al Hafidz yang juga Pengurus Jamiyyatul Qurra wal Huffadh NU Pringsewu saat menceritakan pesantren yang diasuhnya.

Abdul Hamid menambahkan bahwa Pesantren Baitul Qur'an memiliki konsep beasiswa bagi para anak yatim piatu yang memiliki keinginan menghafalkan Al-Qur’an. "Selain para santri menghafal Al-Qur’an dan belajar ilmu agama, mereka juga mendapat perkuliahan yang nantinya akan menjadikan mereka para sarjana yang hafidz quran," jelasnya, Selasa (18/5).

Untuk kurikulumnya, Pesantren Baitul Quran memiliki banyak matakuliah yang difokuskan pada pendalaman keilmuan para santri di bidang agama khususnya ilmu Al-Qur’an. "Perkuliahan dilaksanakan di kompleks pondok yang statusnya bekerja sama dengan STIT Pringsewu yang masih merupakan (di bawah naungan) satu yayasan," imbuhnya.

Dengan mata kuliah yang diberikan Pondok Pesantren Baitul Quran, lanjutnya, para santri juga diharapkan memiliki 10 kompetensi para dai. Kompetensi tersebut yaitu memiliki aqidah yang benar, berakhlak mulia, taat beribadah, mandiri, berwawasan luas, sehat jasmani dan rohani, memiliki semangat juang tinggi, dinamis, disiplin dan bermanfaat bagi sesama.

Selama di pesantren para santri diberi beasiswa penuh dan dibebaskan seluruh biaya pendidikan sarjananya serta bebas biasa asrama dan kebutuhan makan sehari hari. "Jika ada anak yatim piatu yang ingin masuk Pesantren Baitul Quran bisa menghubungi saya langsung melalui HP 081369740662 atau datang langsung ke Pesantren yang beralamatkan di Jalan SMA 2 Perum Podomoro Indah Pringsewu," pungkasnya. (Muhammad Faizin)

0 komentar:

Posting Komentar